Caramel Macchiato

Hai, gak kerasa ya sudah di penghujung waktu ramadhan. Gimana puasa kalian sebulan penuh ini? Lancar? Lebaran kali ini beda dari sebelumnya. Lebaran kali ini kita belajar banyak. Tahan rindunya ya, sabar sedikit. Jangan menjadi manusia paling egois di muka bumi ini, semua ini demi kita. Semoga pandemi ini cepat berlalu, agar segala rindu bisa tercurahkan, yang tidak bisa di pertemukan segera di pertemukan. Selamat menuju Hari Raya Idul Fitri , semoga kalian selalu di berikan kesehatan 🙏🏻🤗

Hai, lama tak bersua ya. Teruntuk kalian semua, mungkin saya gak tau tulisan yang saya sampaikan terwakilkan dari perasaan kalian atau tidak. Pasti banyak dari kalian yang berambisi atau beresolusi agar tahun ini menjadi tahun yang baik dari pada tahun sebelumnya. Nyatanya ambisi atau resolusi kalian malah sebaliknya, banyak kesedihan sedikit demi sedikit berdatangan, banyak air mata yang jatuh karena kehilangan orang yang tercinta, kehilangan lapangan pekerjaan, kehilangan sosok pahlawan tanpa kenal lelah yang tak pernah memikirkan dirinya sendiri yaitu para petugas medis yang sampai saat ini masih berjuang. Saya tau apa yang kalian rasakan, takut, khawatir, rindu, dan sebagainya. Dari semua kejadian ini tuhan mau kita tidak memikirkan diri sendiri.   Melainkan, tuhan mau kita semua lebih dekat dengan dia. Tuhan dan seluruh alam ini   ingin di dengar dan di pahami oleh kalian. Tahun ini adalah tahun pembelajaran bagi kita semua. Tahun ini adalah tahun

Di Tulis Pada, 6 Januari 2020                                                      Hai, ini aku lagi.  Si gadis puitis yang merindukan sosok kehadiranmu disini. Katanya yang pergi akan di ganti menjadi yang lebih baik. Tapi, mengapa  rindu yang datang?   Oh ya, hari ini aku melewati rute yang biasanya kita lewati. Gandul, pasti tidak asing bukan?  Lalu, aku melewati Antasari. Semua terasa manis di ingatan, tetapi terasa menyakitkan.   Mengapa terlalu mudah untuk merindumu? Lalu mengapa begitu sulit untuk menghapus semuanya?   Semoga kau sehat selalu.   Salam Rindu, Dari Aku Si Gadis Puitis.  

   Hai semua, izinkan saya bercerita tentang kerinduan yang terpendam. Tapi jangan beri tau dirinya ya, sebab aku takut merusak semua yang sudah ia mulai.      Maaf jika aku lancang, aku merindukan mu. Langit Jakarta hari ini sangat hangat, tapi tak sehangat ketika bersamamu, hari ini kota Jakarta tak sama seperti sebelumnya, mengapa begitu? sebab langit dan seisinya mempertanyakan mu dan setiap sudut kotanya memberikan bumbu memori untuk mengenang mu.        Katanya, kau sudah bahagia dengan sosok wanita yang cantik parasnya. Ku do'a kan kau berbahagia dengannya, semoga ia yang terbaik untukmu. Semoga kau tak melihat sebuah Surat Rahasia ini .      Kehilanganmu mengajarkanku, yang membuat yakin juga bisa pergi kapan saja.      Kupikir aku adalah rumah bagimu, ternyata aku salah mengartikan. Aku hanyalah pendopo bagimu, yang kau singgahi sesuka hatimu. Maaf hatiku ini bukan layang-layang yang bisa kau tarik ulur.         Terima kasih atas luka yang telah kau berikan dan

 Teruntuk kalian yang rapuh.  Kalian pasti bisa melewati semua ini.  Tertatih untuk menjadi yang lebih kuat.  Jatuh untuk bangkit, menerjang semua rintangan dan badai.  Bukalah mata dan pikiranmu, dunia ini indah.  Kau tak berdiri sendiri didunia ini, Ada aku dan mereka.  Bangkitlah, kau berharga.  Bangkitlah, kau luar biasa.  Bangkitlah, kau terlalu indah.  Aku dan mereka, menyayangimu.  Maka bangkitlah, lihatlah dunia dengan mata terbuka lebar.  Dunia indah, resapi dan maknai.  Masalah keterpurukanmu jadikan pembelajaran untuk kedepannya.  Semangat!!!

  Hai semua,  Selamat pagi, siang, sore, ataupun malam. Kenalin saya Caramel Macchiato, disini saya bakal memposting lisan yang tak bisa terucap. Semoga kalian suka dengan hasil karya yang gua buat.    Oh iya, pasti kalian bertanya-tanya kenapa namanya Caramel Macchiato ? Kenapa gak Dolce Latte, Cappucino, Vanilla latte, atau yang lainnya lah. Jadi saya suka yang namanya Caramel Macchiato. Rasanya sedikit manis, lumayan pahit. awalnya emang aneh tapi lama- lama terbiasa, sama kayak hal nya. pas kalian lagi sayang-sayangnya di tinggal dia. Awalnya pahit tapi seiring berjalannya waktu kalian bakal terbiasa.      Terbiasa tanpa kehadirannya.     Terbiasa melangkah sendiri.     Terbiasa tanpa penyemangat.   Emang gak mudah, tapi coba pake langkah perlahan tapi pasti aja. Pasti Bisa kok! cukup sekian deh perkenalannya, takut tambah ngelntur. selamat membaca....